JAKARTA— Menjelang akhir tahun 2022, salah satu lembaga survei nasional kembali merilis hasil surveinya terkait dengan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi di 2024 nanti. Jurnal Mandalika telah mendapatkan dokumen rilis hasil survei yang dilakukan oleh Voxpol (Vox Populi) Center yang melakukan surveinya pada rentang 22 Oktober hingga 7 November 2022.
Walau kini lebih mensimulasikan para kandidat secara lebih spesifik, tapi seperti lembaga survei lainnya, Voxpol masih berkutat di nama-nama yang selama ini wara wiri di berbagai media. Nama yang agak baru mungkin hanya Ahmad Heryawan (Aher). Tokoh PKS mantan Gubernur Jawa Barat ini sepertinya dimunculkan sehubungan dengan begitu alotnya tarik menarik antara PKS dan Partai Demokrat dalam proses di Koalisi Perubahan.
Voxpol menggunakan data Pemilu 2019 sebagai acuan untuk mengambil sampel, baik itu secara jumlah TPS maupun DPT yang digunakan. Multistage Random Sampling melalui wawancara mendalam menjadi metodenya dengan jumlah responden sebanyak 1.200 pemilih yang di ambil secara acak proporsional merata di seluruh Indonesia. Margin of error di angka +/- 2,81 persen.
Strong voters atau ketetapan hati pemilih telah mencapai 69,9 persen, kurang 20 persen masih bisa berubah, dan hanya 10,2 persen yang menjawab tidak tahu. Uniknya, pengaruh Jokowi pada pemilih untuk menjatuhkan pilihannya nampaknya tidak terlalu berpengaruh besar. Tercatat hanya 25 persen saja. Dari tiga besar capres, Ganjar berhasil meraup 32,1 persen pengaruh Jokowi, Anies 22,3 persen, dan Prabowo 18,7 persen. Sedangkan yang lainnya di angka satu digit.
Selain terkait capres dan cawapres, hal lainnya yang menarik dari survei ini yakni tentang demografi dan afiliasi ormas keagamaan. Temuan Voxpol mencatat bahwa hampir 50 persen (44.4 persen) pemilih mengaku bersuku Jawa dan 41,5 persen mengatakan berafiliasi atau merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama.
Peta Elektabilitas Dalam Simulasi
Walaupun membuat simulasi dalam empat pasangan calon, tapi Voxpol juga mencoba mengadu masing-masing capres secara battle. Namun yang menarik sebenarnya adalah ketika capres cawapres ini di simulasi dalam bentuk tiga dan dua bakal pasangan, semua dengan pertanyaan yang sama yaitu “siapa pasangan calon presiden / wakil presdien yang akan Bapak / Ibu pilih?” Jurnal Mandalika merangkum dengan hasil seperti di bawah ini.
Tujuh simulasi dengan tiga pasangan:
Anies – AHY 37,3 persen
Ganjar – Airlangga 28 persen
Prabowo – Puan 23,4 persen
Tidak tahu / tidak jawab 11,3 persen
Anies – Aher 29,3 persen
Ganjar – Erick 30,4 persen
Prabowo – Muhaimin 27,9 persen
Tidak tahu / tidak jawab 12,5 persen
Puan – Andika 5,9 persen
Ganjar – Sandiaga 40,3 persen
Prabowo – Erick 36,6 persen
Tidak tahu / tidak jawab 17,2 persen
Anies – Khofifah 28,2 persen
Ganjar – Puan 27,1 persen
Prabowo – Erick 31,2 persen
Tidak tahu / tidak jawab 13,4 persen
Anies – Andika 32,5 persen
Ganjar – Sandiaga 33,7 persen
Prabowo – Puan 22 persen
Tidak tahu / tidak jawab 11,9 persen
Anies – Sandiaga 33,8 persen
Ganjar – Erick 30,7 persen
Prabowo – Khofifah 25,9 persen
Tidak tahu / tidak jawab 9,6 persen
Anies – Aher 26,5 persen
Ganjar – Emil 33,7 persen
Prabowo – Muhaimin 28,1 persen
Tidak tahu / tidak jawab11,7 persen
Sedangkan sembilan simulasi dengan dua pasangan:
Prabowo – Muhaimin 38,4 persen
Anies – AHY 44,8 persen
Tidak tahu / tidak jawab 16,8 persen
Ganjar – Erick 37,5 persen
Anies – Andika 46,9 persen
Tidak tahu / tidak jawab 15,7 persen
Prabowo – Puan 32,8 persen
Anies – AHY 49,4 persen
Tidak tahu / tidak jawab 17,8 persen
Prabowo – Ganjar 44,5 persen
Anies – Andika 40,8 persen
Tidak tahu / tidak jawab 14,7 persen
Ganjar – Sandiaga 40,7 persen
Anies – Khofifah 42,9 persen
Tidak tahu / tidak jawab 16,5 persen
Ganjar – Puan 32,6 persen
Anies – AHY 50,7 persen
Tidak tahu / tidak jawab 16,7 persen
Prabowo – Puan 33 persen
Anies – Aher 46,3 persen
Tidak tahu / tidak jawab 20,7 persen
Ganjar – Prabowo 42,3 persen
Anies – Andika 43,7 persen
Tidak tahu / tidak jawab 14 persen
Puan – Airlangga 12,2 persen
Prabowo – Muhaimin 59,2 persen
Tidak tahu / tidak jawab 28,6 persen
Dari keseluruhan hasil simulasi dapat di ketahui bahwa jika terdapat empat pasangan maka pasangan Anies selalu mendominasi. Hanya satu kali pada posisi kedua, sisanya selalu berada pada posisi pertama. Pesaing terdekat adalah Ganjar.
Namun pada simulasi dengan tiga pasang, gantian pasangan Ganjar yang mendominasi. Hanya dua kali kalah dari pasangan Anies dan satu kali dari pasangan Prabowo. Lebih ketat lagi pada model simulasi dua pasangan, Anies begitu mumpuni dengan hanya kalah jika Prabowo berpasangan dengan Ganjar. *****(05)
Respon (1)