LOTENG-Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengeklaim angka pengangguran di wilayah Loteng terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Dari datanya, jumlah angka pengangguran di Loteng tahun 2021 jumlahnya sebanyak 2,33 persen. Kemudian tahun 2022 jumlahnya sebanyak 3,02 dan tahun 2023 sejumlah 2,78 persen. Sedang tahun 2024 ini masih belum di data mengingat pendataanya pada akhir tahun.
Kepala Disnaker Loteng, H Suartono mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2022 angka pengangguran tahun 2023 mengalami penurunan drastis.
“Sebenarnya pada 2022 angka pengangguran sempat naik. Tapi pada tahun 2023 mengalami penurunan karena lapangan pekerjaan mulai banyak, ” katanya dengan tegas kemarin .
Ia menegaskan, pandemi Covid-19 sebelumnya membuat angka pengangguran menjadi naik, dikarenakan banyak pekerja di Kabupaten Loteng yang terkena PHK. Kemudian, penyebabnya juga ketersidaan lapangan kerja sedikit dan jumlah angkatan kerja lebih besar.
Namun seiring dengan perbaikan ekonomi, walaupun tidak terlalu besar, angka pengangguran Kabupaten Loteng berangsur turun.
“Sekarang banyak masyarakat juga beralih bekerja di sektor non formal, seperti berwirausaha dan lain sebagainya. Sehingga ini juga membuat pengangguran menurun, ” ucapnya.
Ia mengaku, pihaknya kedepanya terus berupaya menstabilkan kembali angka pengangguran.
Salah satunya dengan cara menggelar bursa kerja atau job fair.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar persiapan SDM yang lebih baik agar semua masyarakat memiliki skil dalam bekerja di setiap perusahaan yang ada.
“Dengan adanya beberapa LPK yang ada untuk membekup perusahaan perusahaan yang membutuhkan baik dalam negeri maupun luar negeri, ” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Loteng, HL Pathul Bahri menyatakan, pihaknya akal melakukan identifikasi berbagai potensi pariwisata sekaligus memperkuat pengembangan potensi sumber daya manusia (SDM).
Hal ini dilakukan, agar semua pelaku di sektor pariwisata,terutama perhotelan di wilayah Loteng bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Ia menyatakan, melihat kondisi atau keadaan dan beradaptasi dengan penganggaran, terlebih setelah terjadi Covid maka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi harapan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Sektor pariwisata ini harus kita genjot. Dari Awang, Mandalika hingga Awang sampai Mawun maupun Totok Aik Belek, ” jelasnya aaat di Pendopo Bupati Loteng, kemarin.
Ia mengaku, jika semua hotel yang ada di kawasan pariwisata ini bergerak, tentu lapangan pekerjaan akan banyak. Namun demikian, pihaknya sadari masih banyak hotel maupun restoran yang belum bergerak.
“Makanya kami berencana akan memanggil semua para pelaku pariwsata Loteng ini agar bisa memanpaatkan maupun berkolaborasi agar masyarakat ini bisa mendapatkan hak pekerjaan di usaha yang mereka jalankan, ” imbuhnya. (01)