LOTENG–Pencegahan stunting hingga saat ini masih menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Hal ini mengingat pencegahan stunting juga menjadi program nasional.
Oleh karena itu, UPT Puskesmas Muncan, Kecamatan Kopang ikut berupaya untuk menekan angka stunting melalui berbagai layanan pencegahan.
Kepala UPT Puskesmas Muncan setempat, Samah membenarkan, bahwa pihaknya saat ini gencar turun melakukan pencegahan stunting di tengah masyarakat.
Bahkan untuk menekan angka tersebut, pihaknya mengeluarkan berbagai gebrakan baru. Diantaranya layanan pemeriksaan ibu hamil terpadu, mulai konsul kehamilan hingga kader turun intens melaksanakan posyandu.
“Meskipun kasus stunting menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kita tetap berupaya untuk melakukan pencegahan dengan beberapa program kita. Salah satunya adalah dengan posyandu” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya pelayanan posyandu yang rutin ini sudah lama berjalan di tengah masyarakat. “Semoga saja tidak warga kita yang terserang kasus Stunting ini. Sehingga kita bebas dari Stunting tersebut”. Ujarnya.
Ia menegaskan, dalam pelayanan posyandu itu, selain kegiatan sosialiasi imbuan prokes di jalankan. Namun para kader juga melaksanakan penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala dan setelah selesai, balita juga diberikan PMT .
“Semua cara kami lakukan agar masyarakat tidak terserang penyakit Stunting tersebut. Semoga saja kedepanya masyarakat selalu nol dari kasus Stunting itu,” ucapnya.
Ia menjelaskan, akibat pertumbuhan otak yang terganggu, anak-anak yang mengalami stunting akan mengalami kesulitan belajar karena kemampuan kognitifnya terbatas. Dampaknya, pertumbuhan otak yang terhambat ini akan berlanjut ke usia produktif. Di masa dewasanya, anak-anak stunting memiliki produktivitas yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan sebayanya.
Dampak lain dari stunting yang tak kalah merugikan adalah menurunkan sistim imunitas tubuh. Anak-anak stunting lebih rentan terjangkit berbagai infeksi. Sedemikian rentannya imunitas anak stunting sehingga ia menghadapi risiko kematian akibat terjangkit infeksi yang terjadi berulang kali.
“Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang balita terkena stunting, anak mengalami kekurangan gizi kronis, Orang tua tidak sadar kebutuhan gizi sejak dakam kandungan, Orang tua tidak menyediakan asupan gizi pada anak, kesehatan ibu dan sanitasi tidak bersih,” ujarnya.
Ia menyatakan, beberapa cara pencegahan stunting yaitu dengan makan makanan bergisi sejak hamil, memenuhi gizi anak sejak bayi, memenuhi gizi anak sejak remaja, konsumsi air bersih.
Untuk memastikan anak tak terhambat pertumbuhan otak dan fisiknya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan sang ibu memakan makanan bergizi sejak masa kehamilan. Bagi para ibu, gizi anak yang memadai di saat hamil bisa didapatkan melalui konsumsi beragam sayur dan buah-buahan. Penuhi pula kebutuhan gizi anak sejak ia lahir hingga remaja untuk menghindari stunting pada bayi. (01)