BATUKLIANG– Objek wisata Bujak Permai di Desa Bujak, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) merupakan objek wisata baru di kembangkan oleh Pemdes.
Meski baru di kembangkan oleh pemdes, wisata ini belakangan ini sudah mulai terkenal di tengah masyarakat. Wisata satu ini juga sudah mulai menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung setempat.
Bahkan, karena pengelolaan yang terbilang cukup bagus, wisata tersebut mendapatkan piagam penghargaan assesment dari Bupati Loteng.
Penilaian mendapatkan penghargaan ini tidak mudah. Karena dinilai dari beberapa item. Baik pengelolaan hingga penataan lingkungan untuk wisata setempat.
Kemudian, banyak kelebihan dan fasilitas yang bisa dinikmati oleh wisatawan di wisata Bujak Permai tersebut. Seperti sport foto yang instagramable, kolam ikan, restoran, kafe dan masih banyak lagi. Sehingga, wisata itu sangat tepat untuk dikunjungi bersama keluarga ataupun wisatawan.
Selanjutnya, wisata setempat juga tidak sudah miliki homstay untuk pengujung yang akan bermalam di sana. Hal ini membuat wisata itu terlihat berbeda dan unik jika dibandingkan tempat air terjun lainnya.
Kepala Desa Bujak, Kecamatan Batukliang Loteng, H Masrihin Haldi membenarkan bahwa pihaknya mendapatkan piagam penghargaan dari Bupati untuk pengembangan wisata.
“Kami sangat bangga mendapatkan penghargaan tersebut. Penghargaan ini akan menjadi motivasi kami untuk terus mengembangkan wisata setempat, ” ucapnya.
Ia mengaku, pihaknya membuka wisata Bujak Permai ini dengan tujuan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Kita mengajak kerja sama dengan pelaku UMKM yang ada di wilayah ini, hal itu dilakukan untuk memulihkan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Ia mengaku, guna memajukan wisata ini, pihaknya membutuhkan anggaran sebanyak Rp 1,5 miliar lebih. Anggaran tersebut, akan diperuntukkan untuk membangun infrastruktur dan fasilitas pendukung yang masih kurang.
“Kami juga berencana akan mengajak semua perangkat dan masyarakat untuk melaksanakan studibanding atau belajar ke wisata yang sudah maju di wilayah Loteng,” jelasnya.
Ia mengaku, pihaknya percaya dengan spot wisata dibuat ini kedepanya, akan mampu menyedot antusiasme para wisatawan lokal, terutama kaum milenial. Bahkan tidak menutup dengan keberadaan KEK Mandalika ini nantinya para wisatawan asing juga akan tertarik untuk berkunjung.
“Pembangunan wisata ini sangat didukung oleh masyarakat. Sebab masyarakat percaya dengan adanya wisata ini akan membuat perekonomian masyarakat juga akan ikut bergerak,” tuturnya.
Ia menyatakan, pengerjaan pengembangan wisata ini akan dilakukan secara bertahap. Hal itu, karena anggaran dana desa tidak cukup menuntaskan segala pembangunan fasilitasnya wisata setempat. Sehingga, pihaknya meminta perhatian dan berharap supaya penataan kawasan wisata desa tersebut nantinya dapat dibantu oleh Pemda.
“Kami ngotot bangun wisata tersebut. Karena kami menilai angat cocok sekali. Sebab lokasinya jauh dari pemukiman dan akan sangat indah sekali karena di kelilingi alam,” ucapnya.
Terlebih lagi nanti jika desa wisata tersebut sudah mulai berjalan, maka PADdes pun akan masuk ke desa sehingga masyakarat bisa berdaya, karena tentunya akan banyak menciptakan lapangan kerja.
Ia berharap kepada Pemda agar terus mendukung dan memberikan kontribusi kepada tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Loteng, agar dapat berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. “Saya harapkan pada Pemda untuk memberikan dukungan penuh pada pengembangan wisata desa ini, ” harapnya.(01)