BATUKLIANG–UPT Puskesmas Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) sosialisasi pentingnya protein hewani bagi para kader, bagi para ibu hamil dan anak balita, kemarin.
Kegiatan ini dilaksanakan, selain menyambut hari gizi nasional ke 63 tahun. Namun juga
untuk menindaklanjuti perintah bupati dan wakil bupati melalui Kadikes, terkait penurunan angka stunting di Loteng diangka 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Kepala Puskesmas Aik Darek, Kecamatan Batukliang Loteng, Muhamad Syapii menyatakan, protein hewani ini sangat urgen untuk diberikan pada Ibu hamil dan anak balita. Tujuanya agar tumbuh kembang anak menjadi bagus serta dg protein hewani mencegah terjadi infeksi pada anak.
“Protein hewani banyak terdapat pada ikan, daging , susu dan telur,. Protein hewani juga sangat banyak dan bisa dibudidayakan di wilayah kerja Puskesmas Aik Darek, ” katanya dengan tegas kemarin.
Ia menegaskan, stunting tersebut disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran. Hal ini berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting.
Lebih lanjut, ia menekankan cara tersebut efektif mencegah stunting pada anak karena protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
” Saya ingin hari gizi ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi seimbang pada anak, ” ungkapnya.
Tidak hanya memberikan protein hewani pada anak, berat dan tinggi badan anak juga harus dipantau secara berkala di Posyandu. Ini penting untuk melihat keberhasilan intervensi sekaligus upaya deteksi dini masalah kesehatan gizi, sehingga tidak terlambat ditangani.
“Karenanya kalau kita sayang anak-anak kita, tolong dipastikan kalau ditimbang berat badannya naik, kalau tidak naik segera bawa ke puskesmas,” tutur dia.
Sementara itu, Koordinator Gizi Puskesmas Aik Darek Loteng, Nurhidayati menyatakan, pihaknya terus menggelorakan berbagai upaya penurunan stunting di wilayah kerja Puskesmas Aik Darek, karena dibeberapa wilayah kerja masih ada Locus Stunting yang perlu kerjasama semua pihak mulai dari masyarakat, toga, Toma,kader posyandu, Pemdes dan pemangku kebijakan yang lain.
“Dengan terbinanya kerjasamanya yang erat akan terbentuk kesadaran bersama bahwa pencegahan stunting membutuhkan gotong royong sehingga angka stunting akan turun, ” ucapnya. (01)