Desa  

Kembangkan Wisata, Desa Bujak Akan Latih Pokdarwis

BATUKLIANG– Pemerintah Desa (Pemdes) Bujak, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng) akan menggelar acara pelatihan dan pembinaan kepada Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) tahun ini.

Tujuan pelaksanaan pelatihan tersebut,
guna meningkatkan SDM dan kemampuan dalam mengelola destinasi dan daya tarik wisata setempat. Selain itu, ini juga untuk pengembangan segala potensi yang ada di desa.

Kepala Desa Bujak, Kecamatan Batukliang Loteng, H Musrihin Haldi menyatakan, untuk pengembangan wisata ini, pihaknya sudah mengganggarkan untuk program pelatihan Pokdarwis tahun ini. Anggaran pelatihan tersebut, akan diambil dari anggaran Dana Desa

“Untuk program pelatihan ini kami akan menggandeng beberapa pihak terkait yang membidangi hal tersebut. Mengingat pelatihan ini penting sekali, ” ungkapnya dengan tegas kemarin.

Ia mengungkapkan, setelah pelatihan ini, pihaknya menekankan pada semua Pokdarwis menyatukan pemahaman dan pandangan, terhadap potensi destinasi wisata yang ada di Desa Bujak.

“Desa ini memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Kekayaan keindahan alam tersebut akan tetap bersifat potensi saja apabila tidak digarap hingga menjadi daya tarik wisata yang memiliki nilai tambah, khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.” tambahnya.

Dirinya berharap, pserta dapat menyerap dan mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pembinaan tersebut. “Semoga dalam mengikuti kegiatan ini bermanfaat untuk membangun Desa Bujak, menuju masyarakat sejahtera,” harapnya.

Selain memberikan pelatihan pada pokdarwis, pihaknya juga telah memberikan program pemberdayaan berupa pelatihan bidang pengolahan hasil pertanian dan pembuatan aneka macem makanan kue.

“Dalam pelatihan olahan hasil pertanian yang dilaksanakan beberapa hari ini. Kami mendatangkan beberapa narasumber yang paham betul terkait hal tersebut, katanya dengan tegas kemarin.

Sehingga, lanjutnya pihaknya meminta kepada seluruh peserta masyarakat yang mengikuti pelatihan untuk sungguh -sungguh dalam mengikuti pelatihan ini, agar apa yang di sampaikan nara sumber dapat terserap dengan baik. Sehingga kedepanya mereka lebih inovatif lagi.

“Peserta pelatihan berjumlah puluhan orang , terdiri dari kelompok kalangan kaum muda atau kalangan milineal, ” jelasnya. (01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *