LOTENG-Pijamam anggaranya sebanyak Rp 200 Miliar dari pinjaman PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) belum bisa mengakomodir perbaikan terhadap semua ruas jalan yang rusak di Lombok Tengah (Loteng).
Pasalnya, hingga sekaranf masih banyak ruas jalan yang masih belum tersentuh perbaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Padahal kondisi beberapa ruas jalan tersebut saat ini sangat memperihatinkan.
Adapun ruas jalan status kabupaten yang belum tersentuh perbaikan pemerintah diantaranya, ruas jalan Jelojok-Dasan Baru menuju Desa Aik Bukak. Jalan Desa Mantan menuju Desa Tanpak Siring dan ruas jalan Desa Peresak menuju Desa Bebuak Kopang.
Anggota DPRD Dapil Batukliang-Batukliang Utara Loteng, M Nasip membenarkan, bahwa beberapa ruas jalan di tiga kecamatan wilayah utara masih banyak yang kondisinya sangat memperihatinkan. Bahkan, parahnya beberapa ruas jalan tersebut hingga sekarang belum tersentuh oleh anggaran untuk perbaikan dari Pemda.
“Semua jalan ini hingga sekarang belum dilakukan perbaikan oleh Pemda. Padahal statusnya merupakan jalan kabupaten, ” katanya dengan tegas kemarin.
Ia mengungkapkan, kondisi beberapa ruas jalan ini menjadi keluhan bagi masyarakat. Karena jalan tersebut sudah banyak berlubang. Sehingga, pengendara bila melintas di jalan itu harus lebih berhati-hati.
“Karena kondisi ruas jalan rusak. Pengendara yang melintas harus lebih berhati-hati. Jika tidak tentu akan rawan kecelakaan, ” ucapnya.
Ia menyebutkan, beberapa ruas jalan yang parah saat ini adalah seperti ruas jalan pariwisata dari Jelojok Kopang menuju Desa Aik Buka. Kondisi jalan yang panjangnya sekitar 3 KM meter itu banyak berlubang. Selanjutnya, ruas jalan Desa Mantang menuju Desa Tanpak Siring dan Jalan Desa Peresak menuju Desa Bebuak Kopang.
“Kondisi ruas jalan ini harus segera menjadi bahan pikiran bersama dengan Pemda untuk segera dilakukan perbaikan. Jika dibiarkan, kondisi jalan ini tentu akan tambah rusak, ” ujarnya.
Disinggung mengenai pijaman anggaran untuk perbaikan jalan sebesar Rp 200 miliar itu?. Ia mengaku, bahwa anggaran pijaman tersebut belum bisa mengakomodir perbaikan semua jalan yang rusak. Buktinya, masih banyak ruas jalan yang belum dilakukan perbaikan hingga sekarang.
“Saya sebagai perwakilan masyarakat harus memperjuangkan agar jalan ini bisa dilakukan perbaikan kedepanya. Sebab sangat kasian masyarakat yang setiap hari melintas di jalan setempat, ” ucapnya. (01)