Mataram—Mendukung Gerakan Literasi Nasional, Bunda Literasi Provinsi NTB menyambut kunjungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, perkuat gerakan Literasi Keluarga di Aula Pendopo Gubernur Nusa Tenggara Barat, Selasa (11/10/2022).
Pada kunjungan tersebut, Bunda Niken mengapresiasi kerjasama yang sudah dilakukan oleh Badan Bahasa dan Kantor Bahasa Provinsi NTB dalam mendukung gerakan Literasi keluarga di Provinsi NTB, dan ditambah lagi dengan adanya kerjasama program literasi Nasional dan pelestarian bahasa daerah dapat kita laksanakan bersama-sama.
“Kami berharap upaya peningkatan literasi di Nusa Tenggara Barat ini dapat kita laksanakan bersama-sama. Sebelumnya kami telah melakukan kerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk meningkatkan literasi keluarga.
Lebih lanjut Bunda Literasi NTB menjelaskan yang sudah di lakukan di wilayah Ampenan bersama Kantor Bahasa Provinsi NTB melalui literasi keluarga adalah membangun kebiasaan ibu-ibu menceritakan dongen kepada anak, selain itu perlu adanya fasilitator dan buku-buku literasi dalam menunjang giat orang tua dalam membiasakan membaca.
“Wilayah sasaran kami dalam gerakan literasi keluarga adalah di wilayah Ampenan, dengan membiasakan ibu-ibu untuk membacakan dongeng kepada anak-anak mereka, membutuhkan adanya fasilitator tingkat keluarga sehingga keluarga dapat berperan mengikuti kebiasaan baik dan memiliki semangat meningkatkan literasi keluarganya. Selain itu perlu adanya buku-buku literasi”
Selanjutnya Bunda Niken menyampaikan Terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang selama ini telah mendukung literasi di Nusa Tenggara Barat.
“Harapan besar kami penguatan kerja sama ini perlu ditingkatkan kembali. Kami siap bekerja sama dan mendukung 100% program Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat,” ujar Niken Saptarini Widyawati.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah sejalan dengan program prioritas Pelestarian Bahasa Daerah melalui program Revitalisasi Bahasa Daerah di Nusa Tenggara Barat.
Menanggapi hal demikian, Puji Retno Hardiningtyas menyampaikan bahwa beberapa program giat literasi Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan menjadi satu rangkaian dengan perayaan Bulan Bahasa dan Sastra.
“Pada bulan Oktober ini kami merayakan Bulan Bahasa dan Sastra dengan beberapa program literasi, yaitu (1) Kegiatan Krida Bahasa dan Sastra yang menyasar generasi muda, Duta Bahasa dan Duta Bahasa Yuwana, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang literasi, (2) Pemenang Duta Bahasa Yuwana Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022 ini akan menjalani pemilihan tingkat nasional di Jakarta pada tanggal 23—27 Oktober 2022, dan (3) Pendampingan literasi, yaitu penyediaan buku yang akan didistribusikan ke berbagai sekolah. Tahapan pemantauan dan evaluasi program juga akan menyasar sekolah-sekolah, kami juga akan melaksanakan pelatihan fasilitator bagi guru sekolah dasar (SD) terkait literasi di Kabupaten Lombok Utara,” paparnya menjelaskan giat literasi yang akan dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pemaparan program tersebut diperkuat oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Ia menjelaskan bahwa program penyediaan buku literasi bagi sekolah merupakan salah satu program strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk mengimplementasikan kebermanfaatan lembaga.
“Literasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu sasaran utama program prioritas sekaligus strategis Badan Bahasa.
Harapannya Badan Bahasa melalui Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat memberikan pendampingan untuk guru-guru,melalui penguatan kerja sama dengan Bunda Literasi di Nusa Tenggara Barat, program strategis ini dapat berjalan maksimal. Selain itu, kami mendukung penuh dari sisi satuan pendidikan dan tentunya kami juga membutuhkan penguatan peran keluarga yang akan bergerak bersama meningkatkan literasi keluarga,” jelas Hafidz Muksin berkaitan dengan penguatan kerja sama program literasi.
Pada tahun 2022 ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berkomitmen untuk menyediakan buku bahan bacaan literasi yang lebih banyak dengan pendistribusian bahan bacaan ke berbagai wilayah 3T.
Ia menambahkan bahwa upaya pelestarian bahasa daerah menjadi program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang selaras dengan program literasi. Di wilayah Nusa Tenggara Barat ada tiga bahasa daerah yang direvitalisasi, yaitu bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo.
“Harapan kami hal tersebut dapat menumbuhkan minat baca anak dan mampu mewujudkan nilai bermartabatan dan kebermanfaatan Badan Bahasa sebagai salah satu lembaga yang bertugas,” tambahnya.
Selanjutnya, Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2022 berkesempatan menjelaskan program kerjanya, yaitu Sistem Pengembangan Edukasi Kamus Kesehatan Digital (Si Peka).
Program ini mengangkat literasi mengenai edukasi kesehatan masyarakat berupa berbagai istilah dalam dunia kesehatan. Puji Retno menambahkan bahwa Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan inovasi yang menyasar teman dengar dan teman tuli dalam Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI). Inovasi ini merupakan salah satu produk inovasi yang dianggap setara dan tidak diskriminatif oleh Tim Penilai Nasional (TPN) ZI-WBK Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tanggal 28 September 2022 lalu.
Semua pihak bersepakat untuk terus meningkatkan dan menguatkan geliat literasi dan pelestarian bahasa daerah di Nusa Tenggara Barat.
Pada kunjungan ini hadir juga perwakilan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi dan Perkamusan dan Peristilahan, tim publikasi dan pemenang I Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. (01)